Apabila kita menerima ketetapan Allah dan redha dengan pilihan dan
keputusan Allah bermakna kita memperakui ilmu Allah yang Maha Mengetahui sama
yang terdahulu atau masa akan datang. Maka hati akan menjadi tenang, yakin dan
tidak ragu-ragu atas keputusan hati yang diadili oleh Allah, maka inilah
dikatakan sebagai janji Allah yang tidak sesekali meningkari janji. Firman Allah SWT di dalam surah al-Fatir ayat
5:
Ertinya: Wahai umat manusia, sesungguhnya
janji Allah (membalas amal kamu) adalah benar; maka janganlah kamu diperdayakan
oleh kemewahan hidup di dunia, dan janganlah Syaitan yang menjadi sebesar-besar
penipu itu berpeluang menyebabkan kamu terpedaya dengan (kemurahan) Allah (lalu
kamu lalai dan menderhaka).
Jika kita dapat merasai kebenaran janji-janji Allah ini, bererti kita
berada dalam golongan manusia yang berpegang kepada akidah yang benar dan orang
yang mengenali Allah, sejahtera matahatinya dan bercahaya. Sekiranya janji
Allah tidak menepati dengan apa yang kita perolehi kemungkinan ia boleh berlaku
dalam 3 keadaan:
- Mungkin
apa yang dijanjikan oleh Allah ditukar dengan janji yang lebih baik
menurut ilmu Allah.
- Ada
waktunya janji Allah ditunaikan pada hari Akhirat dan ditukarganti dengan
pahala .
- Janji
Allah itu sengaja dilewatkan daripada waktu yang sepatutnya disebabkan
oleh beberapa keadaan yang kita tidak mengetahuinya. Sebagai contoh kita
telah berusaha bersungguh tetapi belum mencapai kejayaan sebagai yang
dijanjikan oleh Allah orang yang berusaha akan berjaya. Kemungkin Allah
menginginkan kita terus berusaha dan akan diberikan kejayaan yang lebih
besar.
0 ulasan:
Catat Ulasan